MAKALAH
PENGANTAR
ILMU SEJARAH
“SEJARAH
SEBAGAI ILMU”
NAMA : Rahmawati
NIM : 1463042028
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
FIS
PRODI PENDIDIKAN SOSIOLOGI
KATA PENGANTAR
Puji
syukur atas kehadirat ALLAH SWT, karena atas anugerah dan karunia-Nya saya
dapat menyelesaikan makalah ini, yang dibuat untuk memenuhi tugas matakuliah
Pengantar Ilmu Sejarah. Adapun
judul makalah ini adalah Sejarah Sebagai Ilmu.
Saya
menyadari dan meyakini bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena
itu saya mengharapkan kritik dan saran, agar di masa yang akan datang kami bisa
membuat makalah yang lebih baik lagi. Namun begitu, meskipun makalah ini jauh
dari kata sempurna saya berharap makalah
ini dapat bermanfaat bagi yang membacanya
Jika
ada kritikan atau saran dari pembaca yang dapat membangun demi penyempurnaan
makalah yang kami buat ini, kami mengucapkan terima kasih, karena makalah yang
kami buat ini masih jauh dari kesempurnaan, Marilah kita bekerja sama
mengembangkan dan memperbanyak pengetahuan demi kehidupan yang lebih baik lagi.
Makassar,
10 November 2014
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR.............................................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................................ii
BAB I
PENDAHULUAN...............................................................................................1
A. Latar
Belakang................................................................................................1
B. Rumusan
Masalah...........................................................................................1
C. Tujuan
Penulisan.............................................................................................1
BAB II
PEMBAHASAN.............................................................................................2-5
1. PENGERTIAN
SEJARAH SEBAGA I ILMU.........................................2-3
2. ALASAN
SEJARAH SEBAGAI ILMU...................................................3-5
BAB III
KESIMPULAN.................................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................7
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Sejarah sebagai ilmu pengetahuan
memiliki cirri-ciri yang sepertihalnya kategori ilmu pengetahuan yakni bersifat
Empiris dimana berdasarkan
pengetahuan-pengetahuan dan pengalama manusia baik dari jaman prasejarah, proto
sejarah sampai ke jaman sejarah. Disamping itu sejarah juga memiliki Objek Kajian yakni manusia pada
perkembanganya dari waktu ke waktu dan ruang-ruang kehidupan manusia itu
sendiri. Sejarah juga memiliki Metode
yakni metode sejarah dimana dalam menyusun pengetahuan-pengetahuan dan
kebenaran-kebenaran dari suatu peristiwa, dalam melakukan penelitian sejarah
memiliki beberapa metode yakni, heuristik
tahap mengumpulkan sumber, kritik
sumber untuk menguji keabsahan dan kebenaran dari sumber yang di
kumpulkan, interpretasi
menyusun sumber berdasarkan subyek kajianya, dan yang terkhir historiografi yakni menulis sejarah
itu sendiri.
B. Rumusan
Masalah
1. Apa pengertian sejarah sebagai ilmu?
2. Mengapa sejarah dijadikan sebagai
ilmu?
C. Tujuan
Penulisan
Tujuan penulisan makalah ini adalah
untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengantar Ilmu Sejarah dan untuk mengetahui
mengapa sejarah bisa dikatakan sebagai ilmu.
BAB
II
PEMBAHASAN
1. Pengertian Sejarah Sebagai Ilmu
Dalam
perkembangannya, sejerah mempunyai beberapa fungsi. Diantaranya adalah sejarah
sebagai peristiwa, sejarah sebagai seni, dan sejarah sebagai ilmu. Sejarah juga
mempunyai peranan dalam perkembangan suatu negara atau daerah. Banyak negara
atau daerah yang besar karena menghargai sejarah masa lalunya.
Salah
satunya adalah Indonesia, masyarakat Indonesia selalu mengenang dan menghargai
jasa para pahlawan yang telah memperjuangkan kemerdekaan dan mengukir sejarah
besar dalam perjalanan negara Republik Indonesia. Hal ini terbukti dengan diperingatinya
tanggal-tanggal penting yang berkaitan dengan pejuangan para pahlawan untuk
merebut kemerdekaan dari para penjajah. Seperti diadakannya upacara hari
Kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus, mengibarkan bendera merah-putih
bagi setiap masyarakat Indonesia menjelang hari kemerdekaan, diadakannya
upacara bendera setiap hari senin di sekolah-sekolah seluruh Indonesia,
digunakannya sejarah sebagai salah satu mata pelajaran di lembaga pendidikan di
seluruh Indonesia.
Seiring
dengan bekembangnya zaman, berkembang pulalah ilmu pengetahuan dan sains.
Pengetahuan sejarah sudah mulai mencangkup kondisi pada jenjang sosial
tertentu.
Pada
perkembangan inilah sejarah sebagai ilmu pengetahuan mulai dibahas dan
dibuktikan keabsahannya. Hal ini sesuai dengan yang telah diungkapkan oleh
Shuderman(2012) “ ilmu sejarah
berusaha mencari hukum-hukum yang mengendalikan manusia dan kehidupannya dan juga mencari penyebab timbulnya perubahan-perubahan dalam kehidupan manusia. Sejarah sebagai cabang ilmu pengetahuan hendaknya
dibahas dan dibuktikan secara keilmuan
(ilmiah)”. Untuk mencari keabsahannya tersebut muncul metode dalam sejarah.
Munculnya metode dalam sejarah inilah yang membuat sejarah mempunyai funsi
sebagai ilmu. Banyak ahli sejarah yang mendefinisikan sejarah
sebagai ilmu, dari berbagai definisi
tersebut, diantaranya yang telah diungkapkan oleh Shuderman(2012) yaitu : “Sejarah sebagai ilmu adalah suatu susunan pengetahuan
(a body of Knowledge) tentang peristiwa
dan cerita yang terjadi di masyarakat manusia
pada masa lampau yang disusun secara sistematis
dan metodis berdasarkan asas-asas, prosedur dan metode serta teknik ilmiah yang diakui oleh para pakar sejarah. Jadi, definisi sejarah sebagai ilmu sesuai pernyataan
dari Shuderman adalah pengetahuan tentang suatu kejadian masa lalu yang disusun
secara berurutan dan metode berdasarkan asas,prosedur dan teknik ilmiah yang
diakui oleh para sejarawan.
2. Alasan Sejarah Sebagai Ilmu
Suatu hal dapat dikatakan sebagai ilmu apabila hal tersebut
memenuhi syarat umum yaitu objek, tujuan, metodelogi dan sistematika. Sesuatu
dikatakan memiliki objek, jika ilmu itu memiliki sasaran atau tujuan
penelitian. Ilmu yang memiliki tujuan adalah ilmu yang mengantarkan kepada
tujuan tertentu seperti biologi, biologi adalah ilmu yang memepelajari tentang
mahluk hidup. Itu berarti biologi bertujuan mengajarkan tentang mahluk hidup
dan segala aspek-aspeknya .Ilmu yang memiliki metodelogi adalah ilmu yang
memiliki cara dalam mengembangkan materi-materi yang dibahas seperti pengalaman
dan sebagainya. Sedangkan ilmu yang sistematika adalah ilmu yang secara
berurutan atau kronologinya jelas sedang membahas atau mempelajari suatu hal.
Sedangkan sejarah dikatakan sebagai ilmu, jika memiliki
syarat yaitu empiris, memiliki objek, memiliki teori, generalisasi dan memiliki
metode. Berikut ini penjabaran dari aspek tersebut :
A. Sejarah Bersifat Empiris
Sejarah itu empiris mempunyai arti pengalaman, ini sesuai
dengan ungkapan Kuntowijoyo (2013:46), “empiris berasal dari kata “Empeiria”
Yunani yaitu pengalaman”. Mengapa sejarah itu empiris? Sejarah berasal dari
pengalaman yang masih tercatat oleh memori kita. Pengalaman yang tadi telah
diamati dituangkan dalam bentuk tulisan. Tulisan-tulisan itulah yang diteliti
keabsahannya oleh sejarawan untuk menentukan fakta. Fakta itu ditafsirkan
secara berbeda-beda. Jika suatu ilmu alam memiliki objek yang pasti. Sedangkan
sejarah menjadikan bukti sebagai objeknya. Letak perbedaan ilmu alam dan
sejarah dilihat dari bagaimana mereka mangamati objeknya bukan dari cara
kerjanya.
Jika dalam ilmu alam mereka bisa mengulang-ulang percobaan
tentang suatu hal, akan tetapi dalam sejarah, hal itu tidak bisa dilakukan,
karena sejarah itu hanya terjadi satu kali karena bersifat pengalaman, seperti
pada saat proklamasi. Kejadian ini tidak bisa terjadi kembali dan diulang-ulang
untuk diteliti. Hal ini yang menjadi sebab muncul pebedaan pendapat dari para
sejarawan dalam mendiskripsikan suatu peristiwa tersebut. Karena kebenaran
dalam sejarah hanya ada pada peristiwa itu semdiri.
B. Sejarah Memiliki Objek
Berbeda dari sosiologi, antropologi, dan ilmu sosial
lainnya. Sejarah mempelajari manusia yang dikejar oleh waktu. Jika lebih
dikhususkan, objek penelitian sejarah memang manusia. Akan tetapi waktu sangat
berperan penting dalam proses pembelajaran sejarah. Kebanyakan sejarawan
bingung bagaimana menentukan waktu pas terjadinya sejarah tersebut. Kebanyakan
ilmuwan hanya mengira-ngira waktu terdekat sejarah itu terjadi. Karena
informasi yang mereka dapatkan sangat minim dan peristiwa tersebut tidak bisa
terulang kembali.
C. Sejarah Memiliki Teori
Seiring
dengan munculnya banyak filsafat sejarah di muka bumi. Tentu saja, hal ini juga
memicu munculnya teori-teori tentang sejarah.teori yang terdapat dalam sejarah
ini berbeda-beda antara negara yang satu dengan yang lain, contohnya saja di
Amerika yang beroriantasi pragmatis sedangkan di Belanda mempunyai tradisi
kontinental yang lebih kontemplatif. Ini semua sesuai dengan yang diungkapkan
oleh Kuntowijoyo (2013:48) “di universitas-universitas Amerika yang
berorientasi pragmatis, tidak diajarkan teori sejarah yang bersifat filosof.
Sebaliknya, di negara Belanda mempunyai tradisi kontinental yang lebih
kontemplatif, teori sejarah yang bersifat filosof yang diajarkan”.
D. Sejarah
Mempunyai Generalisasi
Generalisasi sejarah memiliki arti seperti yang diungkapkan
Kuntowijoyo dalam bukunya pengantar ilmu sejarah. Kuntowijoyo (2013:48)
Generalisasi,
dari bahasa latin “generalis” yang berarti umum. Sama dengan ilmu lain sejarah
juga menarik kesimpulan-kesimpulan umum. Hanya saja perlu diingat kalau
ilmu-ilmu lain bersifat nomotetis, sejarah itu pada dasarnya bersifat
ideografis. Kalau sosiologi membicarakan masyarakat di pojok jalan atau
antropologi membicarakan pluralisme amerika, mereka dituntut untuk menarik
kesimpulan-kesimpulan umum yang berlaku dimana-mana dan dapat dianggap sebagai
kebenaran umum.
Generalisasi dalam hal sejarah
disini mempunyai arti koreksi dari kesimpulan ilmu pengetahuan lain yang kurang
akurat. Banyak kejadian atau ilmu yang belum mempunyai jawaban pasti, akan
tetapi setelah menyangkut pautkan dengan sejarah akhirnya ditemukan jawaban
yang pasti.
E. Sejarah Mempunyai Metode
Dalam perkembangannya ternnyata sejarah memiliki metode yang
digunakan dalam penelitian-penelitian, seperti yang dipaparkan oleh
Bailey(dalam Hamid&Majid, 2011:41). “...Teknik penelitian atau alat yang
dipergunakan untuk mengumpulakan data, sedangkan metodologi adalah falsafah
tentang proses penelitaian yang di dalamnya mencakup asumsi-asumsi,
nilai-nilai, standar atau kriteria yang digunakan utuk menafsirkan data dan
mencari kesimpulan”. Jadi dengan adanya metode yang digunakan dalam sejarah
inilah akan mempermudah sejarawan untuk mengumpulkan data dari suatu kejadian.
BAB
III
KESIMPULAN
Sejarah sebagai
ilmu adalah pengetahuan tentang suatu kejadian masa lalu yangdisusun secara
berurutan dan metode berdasarkan asas,prosedur dan teknik ilmiah yang diakui
oleh para sejarawan.
Alasan sejarah dijadikan sebagai ilmu
karena sejarah memiliki syarat sebagai ilmu, yaitu empiris, memiliki
objek, memiliki teori, generalisasi dan memiliki metode.
DAFTAR PUSTAKA